![]() |
| Pelantikan BPC HIPMI Kota Surabaya Periode 2016-2019, Selasa (5/4), di Gedung BI, Surabaya. Sumber: www.facebook.com/hipmisurabaya/ |
Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC)
HIPMI Kota Surabaya, Kuswana Mandiri Septian, menyatakan hal itu
pada Selasa (5/4), saat memberikan sambutan dalam acara Pelantikan
Pengurus BPC HIPMI Kota Surabaya di Gedung Bank Indonesia (BI), Surabaya, Jawa Timur.
"Kedelapan PT itu yakni
Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (UNS), Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Universitas Ciputra (UC), Universitas 17
Agustus 1945 (Untag), Sekolah TInggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mahardika, dan
Universitas Katolik Widya Mandala," tutur Kuswana pada Selasa (5/4).
Seperti dikutip dari laman http://kanalsatu.com/,
BPC HIPMI Kota Surabaya terus berupaya meningkatkan peran serta pengusaha muda
agar lebih maju dan bangkit dalam menjalankan usahanya.
"Kami terus berupaya memperluas
jaringan bisnis melalui program peningkatan kemitraan dengan para pemangku
kebijakan di kota Surabaya. Dengan program peningkatan kemitraan ini, kami
berharap pengusaha-pengusaha muda bisa menjadi motor penggerak perekonomian
wilayah kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur," ungkapnya.
Menurutnya, sebagai motor penggerak ekonomi di kota
Surabaya, BPC HIPMI akan terus mencari serta mengintensifkan pencarian bibit
pengusaha muda dari kalangan perguruan tinggi. "Kami juga akan membina
calon-calon pengusaha muda dari kalangan kampus," jelasnya.
BPC HIPMI Kota Surabaya, lanjutnya, juga menyiapkan
enam orang pengurus dengan target bisa merekrut sedikitnya 20 orang pengusaha
muda baru dari masing-masing kampus.
"Para pengurus HIPMI PT ini akan melakukan
pendampingan seperti bussiness coaching kepada mahasiswa
mengenai cara-cara berwirausaha,” papar Kuswani.
Pernyataan senada diungkapkan Ketua Badan Pengurus
Daerah (BPD) HIPMI Provinsi Jatim, Giri Bayu Kusumah, terkait
pertumbuhan ekonomi kota Surabaya yang ada di atas rata-rta pertumbuhan ekonomi
nasional.
"Surabaya seharusnya bisa terus melaju dari sisi
perekonomian jika ditunjang dengan banyaknya pengusaha muda yang kreatif dan
inovatif.
Sebagai pintu gerbang perdagangan di Indonesia Timur,
ucapnya, Surabaya harus bisa dimanfaatkan oleh pengusaha muda.
"Jika tidak, maka kita akan kalah dengan serbuan
pengusaha asing seiring diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),”
jelasnya.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Tidak ada komentar:
Posting Komentar