Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) didirikan pada tanggal 10 Juni 1972. Pendirian organisasi ini dilandasi semangat untuk menumbuhkan wirausaha di kalangan pemuda, karena pada saat itu tidak banyak kaum muda yang bercita – cita menjadi pengusaha.

Rabu, 06 April 2016

Potensi Pendapatan Rp 300 Triliun Hilang, HIPMI: "Prioritaskan Industri Maritim di Kepri"

Sekjen BPP HIPMI, H. Raditya Priamayana Djan, saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Rakerda dan Diklatda BPD HIPMI Kepri, Jumat (25/3), di Hotel novotel, Jodoh, Batam, Kepri. Sumber: HIPMI Perguruan Tinggi (PT).


JAMBOREHIPMIPT, BATAM - Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) akan berperan aktif dalam menciptakan peluang industri maritim di Indonesia, khususnya di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang potensinya sangat besar untuk dikembangkan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, H. Raditya Priamanaya Djan, menyatakan hal itu pada Jumat (25/3) di Hotel Novotel, Jodoh, Batam, Kepri. 

Tepatnya, dalam Pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan Pendidikan dan Pelatihan Daerah (Diklatda) BPD HIPMI Provinsi Kepri Tahun 2016 di Batam, Kepri. Acara ini mengangkat tema: "Peran Serta HIPMI dalam Menciptakan Industri Maritim Yang Mampu Bersaing Secara Global".

"HIPMI ingin berperan serta dalam menciptakan peluang industri maritim, khususnya di Kepri, dalam rangka menumbuhkan perekonomian masyarakat di tengah persaingan global," tutur Raditya pada Jumat (25/3), seperti dikutip dari laman http://www.antarakepri.com/.

Provinsi yang lebih dari 90 persen wilayahnya perairan ini (Kepri), lanjutnya, memiliki potensi besar bagi pengembangan industri maritim, terutama di sektor perikanan. 

"Apalagi sektor perikanan menjadi salah satu sektor utama sesuai dengan semangat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)," ungkapnya.

Menurutnya, industri perikanan sangat potensial dikembangkan di Kepri dalam era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ini. Saat ini, HIPMI harus terus berinovasi agar tidak terjebak pada hal-hal rutin yang menghambat kemajuan.

Raditya pun mendorong agar anggota HIPMI, khususnya di Kepri, melihat sektor ini sebagai peluang untuk bisa dikembangkan sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Setiap tahun, ada Rp 300 triliun yang hilang (potensi pendapatan) karena Indonesia tidak bisa memaksimalkan sektor maritim. Jadi ini harus dikelola dengan serius," kata jelasnya.

HIPMI, ucapnya, juga akan mendorong sektor perbankan untuk menyuntikan modal bagi sektor maritim agar dapat berkembang dengan maksimal.

"Pengusaha-pengusaha sektor maritim luar negeri datang ke Indonesia dengan sokongan modal perbankan yang kuat sehingga bank-bank lokal harusnya mau memberikan dorongan yang sama," tegasnya.

Dalam kegiatan ini turut hadir Rektor HIPMI PT, H. Said Aldi Al Idrus, S.E., dan Ketua Bidang Agrobisnis, Agro Industri, dan Kemaritiman BPP HIPMI, H. Munafri Arifuddin, S.H., serta Ketua Umum BPP HIPMI, H. Bahlil Lahadahlia.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar