Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) didirikan pada tanggal 10 Juni 1972. Pendirian organisasi ini dilandasi semangat untuk menumbuhkan wirausaha di kalangan pemuda, karena pada saat itu tidak banyak kaum muda yang bercita – cita menjadi pengusaha.

Senin, 23 Mei 2016

Presiden Jokowi: Saya Pernah Tiga Kali Gagal, Tapi Bangkit Lagi

Pembukaan Jambore HIPM PT Se-ASEAN oleh Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi), pada Senin (23/5) pagi. di Telkom University, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Tampa Ketua Umum BPP HIPMI, H. Bahlil Lahadahlia, (kedua dari kanan). Sumber: https:/m.tempo.co.


Suasana Pembukaan Jambore HIPMI PT Se-ASEAN, Senin (23/5) di Telkom University, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar). Sumber: HIPMI PT
WWW.JAMBOREHIPMIPTASEAN.COM, BANDUNG – Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo, mengaku pernah tiga kali mengalami kerugian dalam menjalankan usaha mebel miliknya, tetapi ia tidak pernah putus asa untuk bangkit kembali dalam menjalankan usaha mebelnya hingga akhirnya menjadi Wali Kota Solo, Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, dan Presiden RI.

"Saya senang bisa hadir di tengah-tengah anak muda. Saya pernah jadi anggota muda HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia). Saya bisa merasakan semangatnya, kencang banget, tetapi kadng-kadang rem-nya blong. Saya pernah tiga kali kehilangan rem (mengalami kerugian)," tutur Presiden Joko pada Senin (23/5) di Telkom University, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Tepatnya, saat memberikan sambutan dan membuka acara secara resmi dalam pembukaan Jambore HIPMI Perguruan Tinggi (PT) Se-ASEAN. Acara ini mengambil tema: Revolusi Mental, Jalan Tengah Membangun Enterpreneur Muda yang Berdaya Saing di Masyarakat Ekonomi ASEAN dan berlangsung sejak Ahad (22/5) hingga Kamis (26/5).

Kalau jadi pengusaha, lanjutnya, harus terjun dulu, jangan mikir dulu. "Kalau sudah jatuh, harus bangkut lagi, jatuh lagi, bangkit lagi," tegasnya. 

"Kenapa baru satu persen yang jadi pengusaha di Indonesia? Padahal, di negara-negara lain sudah lebih dari empat hingga lima persen. Jawabannya karena kita takut bersaing dan berkompetisi," ungkapnya. 

Sekarang, paparnya, dunia sudah sangat berubah cepat sekali. Kemajuan teknoloi seolah tanpa batas, borderless, Kita tidak lagi berjualan seara langsung di pasar, tetapi menggunakan e-commerce, dan online shop, mulai dari kelas lokal sampai internasional.

"Lihat saja perusahaan seperti e-bay, alibaba.com, persada, bukalapak.com, traveloka.com, hingga blibli.com, dan start-up, semuanya menggunakan teknologi online," ujarnya. 

Presiden Jokowi menekan tombol sirine tanda dimulainya Jambore HIMI PT Se-ASEAN bersama-sama empat tokoh nasional lainnya, yakni Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, H. Bahlil Lahadahlia, S.E., dan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Dr. (H.C.) H. Oesman Sapta Odang. 

Seorang tokoh nasional lainnya ialah Menteri Riset, Teknologi, (Risetek) dan Pendidikan Tinggi (Dikti) RI, Prof. H. Muhammad Nasir, Ph.D. Dalam acara yang berlangsung sangat dinamis, dan atraktif ini, Presiden Jokowi juga didampingi ibu negara, Dra. Hj. Iriana Joko Widodo, dan Rektor HIPMI PT, H. Said Aldi Al Idrus, S.E. 

Hadir pula beberapa mantan Ketua Umum BPP HIPMI seperti Raja Sapta Oktohari, dan Erwin Aksa, serta pendiri HIPMI, Abdul Latief.


Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar