JAMBORE HIPMI PT ASEAN 2016

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) didirikan pada tanggal 10 Juni 1972. Pendirian organisasi ini dilandasi semangat untuk menumbuhkan wirausaha di kalangan pemuda, karena pada saat itu tidak banyak kaum muda yang bercita – cita menjadi pengusaha.

Kamis, 26 Mei 2016

Video: Jambore HIPMI PT Se-ASEAN, Menko Rizal Jadi Narasumber



JAMBOREHIPMIPTASEAN.COM, BANDUNG - Saksikan Video ketika Menko Kemaritiman dan Sumber Daya, H. Rizal Ramli, Ph.D., menjadi narasumber dalam acara Jambore Himunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi (PT) Se-ASEAN pada Selasa (24/5) di Telkom University, Kabupaten Bandung, jawa Barat.

Kegiatan ini mengambil tema Revolusi Mental, Jalan Tengah Membangun Entrepreneur Mud Yang Berdaya Saing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan berlangsung sejak Ahad (22/5) hingga Kamis (26/5). Adapun tema yang dibawakan Menko Rizal Ramli ialah Perekonomian Indonesia dan Pemerataan Pembangunan.


Penullis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Video: Presiden Jokowi Membuka Jambore HIPMI PT Se-ASEAN


JAMBOREHIPMIPTASEAN.COM, BANDUNG - Saksikan video pembukaan dan sambutan resmi Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. H. Joko Widodo, dalam acara Jambore Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi Se-ASEAN pada Senin (23/5) di Telkom University, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dalam acara ini, Presiden Joko Widodo hadir sebagai key note speaker sekaligus membuka acara secara resmi dengan menekan tombol sirine di atas panggung bersama-sama sejumlah tokoh nasional. Presiden juga didampingi ibu negara, Dra. Hj. Iriana Jokowi, dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Dra. Hj. Puan Maharani.

Adapun tokoh-tokoh nasional itu adalah Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Dr (Hc). H. Oesman Sapta, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, H. Bahlil Lahadahlia, S.E., dan Menteri Riset, Teknologi, (Ristek), dan Pendidikan Tinggi (Dikti), Prof. Dr. H. Muhammad Nasir.

Dalam acara pembukaan ini, hadir pula tokoh internasional seperti Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), Tan Sri H. Muhammad Ali Rustam, yang juga Ketua Umum Perbadanan Usaha Nasional Berhad (PUNB) Malaysia.

Turut hadir Gubernur Jawa Barat, Rektor HIPMI Perguruan Tinggi (PT), H. Said Aldi Al Idrus, S.E., yang juga Ketua umum Badan Kounikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) sekaligus Ketua Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Jakarta.

Hadir pula beberapa Ketua Umum BPP HIPMI periode sebelumnya seperti H. Raja Sapta Oktohari, dan H. Erwin Aksa, serta pendiri HIPMI, H. Abdul Latief.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Rabu, 25 Mei 2016

Menko Rizal: Lakukan Kiat 5G untuk Jadi Pengusaha Sukses

Menko Rizal Ramli sedang menjadi narasumber dalam acara Jambore HIPMI PT Se-ASEAN pada Selasa (25/4) di Telkom University, Kabupaten bandung, Jawa Barat.
Tampak Pendiri dan sesepuh HIPMI, H. Abdul Latief, (kedua dari kanan) bersama Menko Kemaritiman dan Sumber Daya RI, Rizal Ramli, Ph.D. (kanan). Sumber: HIPMI PT.

JAMBOREHIPMIPTASEAN.COM, BANDUNG – Menteri Koordinator (Menko) Kemariti-man, Rizal Ramli, Ph.D., menyatakan para calon/ pengusaha pemula harus melakukan Lima G untuk bisa sukses dalam menjalankan usahanya.

"Anak muda jangan hanya pintar bermain handphone dengan teknologi 3G atau 4G saja, tetapi harus menjalankan kiat-kiat 5G untuk sukses dalam berwirausaha. G yang pertama ialah giat beribadah. Kita harus berserah diri dan bersyukur  kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dengan cara giat beribadah," tutur Menko Rizal pada Selasa (24/5) siang.

Tepatnya, saat menjadi narasumber dalam acara Jambore HIPMI Perguruan Tinggi (PT) Se-ASEAN pada Selasa (24/5) di Telkom University, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Acara ini berlangsung sejak Ahad (22/5) hingga Kamis (26/5) dan mengangkat tema Revolusi Mental, Jalan Tengah Membangun Entrepreneur Muda yang Berdaya Saing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Adapun G yang kedua, lanjutnya, adalah Gesit Otak dengan selalu berpikir kreatif dan inovatif dalam bidang usaha yang kita tekuni. Sedangkan G yang ketiga ialah Gesit Tangan. Kita harus selalu berinisiatif dan bertindak cepat untuk mencari dan melihat peluang usaha di sekitar kita.

"G yang keempat adalah Gesit Gaul. Kita harus memiliki banyak jaringan (networking) dan teman dari lingkungan pergaulan kita, tapi bukan gaul di dunia gemerlap (dugem). Orang yang punya banyak kawan akan lebih berhasil dalam dunia usaha," paparnya.

Kelima, ucapnya, adalah Gesit Nyali. Pengusaha muda harus punya nyali dan keberanian untuk berusaha. "Kalau tidak, nggak mungkin jadi pengusaha sukses. Apalagi semuanya sudah berstatus mahasiswa, jadi harus berani. Dengan keberanian, You can be Anybody what You want," tegasnya.

Dalam sesi seminar ini Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, H. Bahlil Lahadahlia, S.E, turut hadir dan memberikan pengantar seminar di depan 4.000 peserta Jambore HIPMI PT Se-ASEAN. Adapun moderatornya ialah Ketua BPP HIPMI, Dr. H. Anggawira, M.M. Hadir pula pendiri dan sesepuh HIPMI, H. Abdul Latief, dan Rektor HIPMI PT, H. Said Aldi Al Idrus, S.E.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Menko Rizal: Pengusaha Muda, Berpikirlah 'Out of The Box'.

Tampak Menko Kemaritiman dan Sumber Daya RI, Rizal Ramli, Ph.D., (kedua dari kiri) bersama Ketua Umum BPP HIPMI, H. Bahlil Lahadahlia, S.E., pada Selasa (24/5) di Telkom University, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sumber: HIPMI PT.

Tampak Menko Kemaritiman dan Sumber Daya RI, Rizal Ramli, Ph.D., (kedua dari kanan) bersama Ketua Umum BPP HIPMI, H. Bahlil Lahadahlia, S.E., (ketiga dari kiri) pada Selasa (24/5) di Telkom University, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sumber: HIPMI PT.

WWW.JAMBOREHIPMIPTASEAN.COM, BANDUNG – Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Sumber Daya RI, Rizal Ramli, Ph.D., mengajak para calon/ pengusaha muda dan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk berpikir di luar kotak, thinking out of the box, guna mencari solusi untuk membawa perekonomian Indonesia keluar dari masalah.

Menko Rizal mencontohkan terobosan-terobosan yang ia lakukan agar Indonesia menjadi negara layak investasi dan infrastruktur di berbagai pelosok negeri dapat dibangun dengan layak, memenuhi standar nasional, dan berkualitas tinggi.

"Kita harus berpikir out of the box. Indonesia perlu menerbitkan bond (obligasi) senilai US $ 100 miliar untuk membayai (financing) pembangunan infrastruktur setelah revaluasi seluruh aset Badan Usaha milik Negara (BUMN),” tutur Menko Rizal pada Selasa (24/5) siang.

Tepatnya, saat menjadi narasumber dalam acara Jambore HIPMI Perguruan Tinggi (PT) Se-ASEAN pada Selasa (24/5) di Telkom University, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Acara ini berlangsung sejak Ahad (22/5) hingga Kamis (26/5) dan mengangkat tema Revolusi Mental, Jalan Tengah Membangun Entrepreneur Muda yang Berdaya Saing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Menurutnya, revaluasi aset-aset seluruh BUMN di Indonesia sangat diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini hanya mencapai rata-rata lima persen per tahun dan ditargetkan menjadi enam koma lima persen hingga akhir tahun ini.

“Sayang sekali, hanya beberapa BUMN yang menangkap ide untuk melakukan revaluasi aset sehingga nilai asetnya naik menjadi Rp 800 triliun. Kalau seluruh BUMN di Indonesia melakukan revaluasi aset, maka asetnya akan naik menjadi Rp 2.500 triliun,” jelas Rizal.

Bila gagasan ini dapat dijalankan, lanjutnya, maka kepercayaan investor akan bangkit dan mereka berebut untuk menanamkan investasinya di Indonesia.

“Percuma kita bolak-balik mengundang perusahaan asing ke dalam negeri. Mereka nggak bodoh. Kecuali di sektor sumber daya alam, investor asing tidak akan mau berinvestasi di Indonesia karena pertumbuhan ekonominya hanya rata-rata sekitar lima persen per tahun,” ungkapnya.

Kondisi ini tidak akan membuat investasi asing mengalir deras ke Indonesia karena mereka lebih tertarik berinvetasi ke China dan India yang pertumbuhuan ekonominya lebih tinggi.

“Mereka akan berpikir untuk apa investasi di Indonesia kalau pertumbuhan ekonomi di India mencapai rata-rata tujuh koma tiga persen, dan di China mencapai rata-rata tujuh koma dua persen?,” tuturnya.

Menko Rizal Ramli pun berencana menggunakan dana hasil penerbitan obligasi itu untuk membangun infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia dan sebagian untuk menggerakkan sektor riil.

“Pemerintah tidak usah pusing lagi, kita mampu membangun jalur kereta api sepanjang Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Apalagi biayanya hanya US $ 40 miliar. Kita bisa sisihkan Rp 60 miliar lagi untuk memompa pertumbuhan sektor riil di seluruh Indonesia,” ucapnya.

Namun, Rizal Ramli pun menyesalkan ide ini belum sepenuhnya didukung oleh rekan-rekan menteri di Kabinet Kerja. “Sayang sekali, tidak semua menteri di Kabinet Kerja mendukung gagasannya, bahkan tidak semua BUMN melakukan revaluasi aset,” ungkapnya.

Dalam sesi seminar ini Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, H. Bahlil Lahadahlia, S.E, turut hadir dan memberikan pengantar seminar di depan 4.000 peserta Jambore HIPMI PT Se-ASEAN. Adapun moderatornya ialah Ketua BPP HIPMI, Dr. H. Anggawira, M.M. 

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Serba Serbi Jambore HIPMI-PT Se-ASEAN: Dunia Perbankan

Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (tengah), bersama Rektor HIPMI PT, H. Said Aldi Al Idrus, S.E., dan Ketua Umum BPP HIPMI, H. Said Aldi al Idrus, S.E.,  pada Senin (23/5) di Telkom University, Kabupaen Bandung, Jawa Barat.


Tampak Rektor HIPMI PT, H. Said Aldi Al Idrus, S.E. (Kanan), Ketum BPP HIPMI, H. Bahlil Lahadahlia, S.E., (kedua dari kiri), dan Menteri BUMN, Rini Mariani Soemarno, B.E. pada Senin (23/5) sore di Telkom University, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar).

WWW.JAMBOREHIPMIPTASEAN.COM, BANDUNG - Lembaga perbankan tidak dapat dipisahkan dari dunia kewirausahaan. Sepagai lembaga keuangan yang dapat memberikan pinjaman modal kepada para calon/ pengusaha, perbankan memiliki peran penting dan strategis.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Mariani Soemarno, B.E., memaparkan tentang peranan strategis perbankan terhadap dunia usaha melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Kredit Tanpa Agunan (KTA).

"Pemerintah terus berupaya untuk menurunkan suku bunga bank pinjaman KUR dari tahun ke tahun, hingga kini tinggal sembilan persen. Hal ini seiring dengan pembangunan infrastruktur yang dilakukan sejumlah BUMN di seluruh pelosok Indonesia, khususnya Indonesia Timur," tutur Rini pada Senin (23/5) sore.

Menteri Rini menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan Jambore Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi Se-ASEAN pada Senin (23/5) di Telkom University, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Ia membawakan materi berjudul Peran Strategis BUMN dalam melahirkan dan mengembangkan Pengusaha Muda yang Tangguh di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Menteri Rini juga membawa serta perwakilan direksi Bank Mandiri dan Bank Nasional Indonesia (BNI).

Acara ini mengangkat tema Revolusi Mental, Jalan Tengah Membangun Entrepreneur Muda yang Berdaya Saing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan berlangsung sejak Ahad (22/5) hingga Kamis (26/5).

Dalam acara ini, seluruh peserta dan panitia kompak memakai seragam kemeja berwarna merah-putih untuk menunjukkan semagat nasionalisme, patriotisme, dan perjuangan untuk mewujudkan cita-cita besar HIPMI, menjadi Pengusaha-Pejuang dan Pejuang-Pengusaha.

Dalam acara ini, turut hadir Ketua umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, H. Bahlil Lahadahlia, dan Rektor HIPMI Perguruan Tinggi (PT), H. Said Aldi Al Idrus, S.E. 

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Selasa, 24 Mei 2016

Serba Serbi Jambore HIPMI-PT Se-ASEAN: UU Kewirausahaan Nasional

Ketua DPR RI, Dr. H. Ade Komaruddin, M.H., saat memberikan materi di depan 4.000 peserta Jambore HIPMI PT Se-ASEAN, pada Senin (23/5) malam di Telkom University, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sumber; HIPMI PT.

Teriakan emangat dari para peserta Jambore HIPMI PT Se-ASEAN, Senin (23/5) pagi, di Telkom University, Kabupaten Bandung, jawa Barat. Sumber: HIPMI PT. 


WWW.JAMBOREHIPMIPTASEAN.COM, BANDUNG - Sejumlah tokoh nasional turut hadir dan menjadi narasumber dan motivator dalam acara Jambore Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi Se-ASEAN pada hari pertama, Senin (23/5) di Telkom University, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Jambore ini mengangkat tema Revolusi Mental, Jalan Tengah Membangun Enterpreneur Muda yang BerdayaMaruara Sirait  Saing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN dan berlangsung sejak Ahad (22/5) hingga Kamis (26/5).

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dr. H. Ade komaruddin, M.H., turut menjadi narasumber dengan tema Peran DPR dalam Penciptaan Pengusaha Pemula dan memberikan motivasi kepada 4.000 peserta jambore yang hadir pada Senin (23/5) malam.

Ketua DPR RI menyambut baik ikhtiar dan perjuangan HIPMI untuk mendesak segera disahkannya Undang-Undang (UU) Kewirausahaan Nasional, sesuai dengan program legislasi nasional (Prolegnas) DPR RI Tahun 2016 . 

Mengingat strategisnya nya peran HIPMI dalam menumbuhkan para pengusaha pemula di Indonesia serta perlunya dukungan dan aksi nyata pemerintah untuk meningkatkan jumlah pengusaha baru di Indonesia, maka Rancangan UU (RUU) Kewirausahaan Nasional harus segera disahkan menjadi UU.

"Khususnya terkait program Kredit Usaha Rakyat (KUR), pinjaman bank tanpa agunan, dan program bantuan hibah pemeirntah untuk pengusaha muda dengan dana bersumber dari satu persen Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN).

Pembicara lainnya adalah Anggota Komisi XI DPR RI, Drs. Maruarar Sirait, yang memberikan semagat dan motivasi kepada para pengusaha muda dan pemula untuk tetap semangat dan fokus dalam mengejar cita-cita menjadi pengusaha yang baik, dan sukses.

"Jadi pengusaha harus jujur, rendah hati, dan berperilaku baik serta fokus terhadap proses meraih cita-cita. Sudah banyak contohnya pengusaha dan olitisi yang masuk penjara karena tidak jujur, korupsi, dan tinggi hati," ungkapnya.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Serba Serbi Jambore HIPMI PT Se-ASEAN: Pejuang-Pengusaha, Pengusaha-Pejuang

Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah), usai memberikan materi di depan para peserta Jambore HIPMI PT Se-ASEAN pada Senin (23/5) di Telkom University, Kabupten Bandung, Jawa Barat. Tampak Ketua Umum BPP HIPMI, H. Bahlil Lahadahlia (kiri), Rektor HIPMI PT, H. Said Aldi Al Idrus, S.E., dan Ketua BPP HIPMI, Dr. Anggawira, M.M. Sumber: HIPMI PT,
Pangima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua dari kiri), bersama dengan Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), Tan Sri H. Muhammad Ali Rustam (tengah), Rektor HIPMI PT, H. Said Aldi Al Idrus, S.E., dan Wakil Rektor IV Telkom University, Dr. H. Muhammad Yahya Arwiyah, S.H., M.H. (kanan) di Ruang Holding Room VVIP, Telkom University, pada Senin (23/5).

JAMBOREHIPMIPTASEAN.COM, BANDUNG –Pelaksanaan Jambore Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi (PT) Se-ASEAN pada hari pertama, Senin (23/5) berlangsung sangat meriah, menarik dan dinamis. Sejumlah tokoh nasional dan internasional turut hadir sebagai pembicara.

Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi), hadir sebagai key note speaker sekaligus membuka acara secara resmi dengan menekan tombol sirine di atas panggung bersama-sama sejumlah tokoh nasional. Presiden juga didampingi ibu negara, Dra. Hj. Iriana Jokowi, dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Dra. Hj. Puan Maharani.

Adapun tokoh-tokoh nasional itu adalah Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Dr (Hc). Oesman Sapta, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, H. Bahlil Lahadahlia, S.E., dan Menteri Riset, Teknologi, (Ristek), dan Pendidikan Tinggi (Dikti), Prof. Dr. H. Muhammad Nasir.

Oesman Sapta juga menjadi pembicara dengan materi bertema Empat Pilar Kebangsaan dalam Perspektif penguatan Ekonomi Nasional. Ia menceritakan pengalaman hidupnya sejak kecil, saat mengalami kesulitan ekonomi, hingga kerasnya perjuangan hidup menjadi pengusaha dengan berbagai macam tantangan dan hambatannya.

Oesman mengajak para calon/ pengusaha muda untuk tidak menjadi penonton di negeri sendiri dengan bersikap pasif terhadap serbuan investasi dan pemodal asing ke Indonesia. “Rebut kembali pasar dalam negeri dengan menyediakan kebutuhan rakyat Indonesia. Jangan biarkan produk asing membanjiri pasar dalam negeri,” tegasnya.   

Dalam acara pembukaan ini, hadir pula tokoh internasional seperti Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), Tan Sri H. Muhammad Ali Rustam, yang juga Ketua Umum Perbadanan Usaha Nasional Berhad (PUNB) Malaysia.

Ia memberikan materi dengan tema Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dalam Perspektif Kerjasama Ekonomi Regional dan didampingi oleh Rektor HIPMI Perguruan Tinggi (PT), H. Said Aldi Al Idrus, S.E., yang juga Ketua umum Badan Kounikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) sekaligus Ketua Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Jakarta.

Dengan penuh semangat, Tan Sri Ali Rustam mengajak para pengusaha muda peserta Jambore HIPMI PT Se-ASEAN untuk bersinergi dan bekerjasama lebih erat lagi dalam membangun perekonomian kawasan.

“Hal ini sangat penting untuk membangun masyarakat ASEAN yang lebih adil, sejahtera dan makmur. Tentunya dengan memegang prinsip saling menguntungkan dan spirit persaingan (kompetisi) sehat dan sportif,” paparnya.

Sebagai negara berpenduduk 240 juta jiwa, Sekitar 40 persen dari penduduk ASEAN yang jumlahnya 620 juta jiwa lebih, Indonesia memiliki peran sangat penting di era MEA ini dilihat dari berbagai bidang dan aspek perdagangan internasional.

Adapun Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, menjadi salah satu pembicara dengan tema Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri Sebagai Modal Membangun Menuju Indonesia Emas.

Perang di era modern saat ini lebih banyak yang berlatar belakang ekonomi daripada sekedar pertarungan fisik dengan kekuatan militer, maka peran wirausahawan menjadi sangat strategis sebagai salah satu ujung tombak perekonomian sekaligus menjadi pilar penting pertahanan dan keamanan nasional.

Panglima TNI mencatat Indonesia sedang menghadapi proxy war atau perang cyber dengan masuknya beragam arus informasi dari seluruh dunia tanpa bisa dibatasai lagi (borderless).

Menurutnya, di satu sisi hal ini menandai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang sangat bermanfaat bagi kita. “Namun di sisi lain, dampak negatif kemajuan IPTEK menjadi ancaman dan tantangan nyata bagi bangsa Indonesia,” tegas Jenderal Gatot.

Melalui teknologi digital, berbagai macam informasi berkualitas baik maupun buruk yang sedang terjadi di belahan dunia lain, detik itu juga dapat diketahui secara langsung oleh masyarakat Indonesia. Bahkan informasi itu ada di genggaman kita melalui teknologi internet seperti gadget dan smartphone

Dalam acara ini, seluruh peserta dan panitia kompak memakai seragam kemeja berwarna merah-putih untuk menunjukkan semagat nasionalisme, patriotisme, dan perjuangan untuk mewujudkan cita-cita besar HIPMI, menjadi Pengusaha-Pejuang dan Pejuang-Pengusaha. 

Hadir pula beberapa mantan Ketua Umum BPP HIPMI seperti H. Raja Sapta Oktohari, dan H. Erwin Aksa, serta pendiri HIPMI, H. Abdul Latief.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani