Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) didirikan pada tanggal 10 Juni 1972. Pendirian organisasi ini dilandasi semangat untuk menumbuhkan wirausaha di kalangan pemuda, karena pada saat itu tidak banyak kaum muda yang bercita – cita menjadi pengusaha.

Sabtu, 21 Mei 2016

HIPMI: Jangan Biarkan Indonesia Dibanjiri Investor dan Modal Asing

Konferensi Pers BPP HIPMI, Kamis (19/5) sore, di HIPMI Centre, Jakarta. Sumber: BPP HIPMI

WWW.JAMBOREHIPMIPTASEAN.COM, JAKARTA - Rakyat Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton di negeri sendiri, apalagi hanya melihat negerinya hanya dibanjiri oleh investor dan modal asing.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), H. Bahlil Lahadahlia, menyatakan investor dan pelaku ekonomi Indonesia harus menjadi pemain di negeri sendiri serta memiliki komitmen kuat terhadap bangsa dan negara.

"Kalau jumlah pengusaha Indonesia tidak mencapai minimal dua persen dari total jumlah penduduk, maka Indonesia akan dibanjiri oleh investor luar negeri dan modal asing. Idealnya, kita masih butuh 1,7 juta pengusaha baru di Indonesia," tutur Bahlil pada Kamis (19/5).

Tepatnya, dalam konferensi pers BPP HIPMI bertajuk Road To Jambore HIPMI Perguruan Tinggi Se-ASEAN: Revolusi Mental, Jalan Tengah Membangun Enterpreneur Muda Berdaya Saing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di HIPMI Centre, Jakarta.

Untuk mewujudkan hal ini, lanjutnya, HIPMI PT menyelenggarakan Jambore HIPMI PT Se-ASEAN yang akan berlangsung pada Senin (22/5) hingga Kamis (26/5) di Telkom University, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Acara ini akan diikuti oleh 4.000 mahasiswa HIPMI PT dari 34 provinsi di seluruh Indonesia serta perwakilan mahasiswa dari negara-negara ASEAN. Kegiatan ini akan dibuka secara langsung oleh Presiden RI,  Ir. H. Joko Widodo. Baru saja saya diundang oleh Menteri Sekretatis Negara (Mensekneg) tadi terkait hal ini," papar Bahlil.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar